Presiden Prabowo Luncurkan Tema dan Logo HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia

  Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan logo dan tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, bertempat di Istana Negara, Jakarta. Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Pemerintah mengusung tema besar  "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju" , yang mencerminkan semangat Bangsa Indonesia untuk bersatu padu dalam mengusung kesepahaman sebagai satu bangsa, menjembatani harapan satu sama lain, dan bergerak maju bersama dalam menyongsong kemajuan bangsa. Tema ini juga menjadi identitas utama dalam seluruh rangkaian kegiatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, yang kemeriahannya diharapkan dapat dirasakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia sebagai simbol semangat kebangsaan yang menyatukan, keyakinan akan masa depan yang lebih baik, serta rasa bangga menjadi Bangsa Indonesia. Logo HUT ke-80 Republik Indonesia tahun ini berangkat dari semangat  “Dimiliki Bersama, Dirayakan Bersama” , yang mengangkat kebanggaan kolektif sebagai energ...

Evolusi Teknologi Web 3.0



Web 3.0 bakal lahir dari evolusi alami web generasi lama yang dikombinasikan dengan teknologi mutakhir, seperti kecerfdasan buatan (AI) dan blokrantai (blockchain), serta interkoneksi di antara pengguna dan peningkatan penggunaan internet. 

Berikut ini lini masa sejarahnya.

1. Web 1.0 (1989—2005)

Web 1.0, atau yang juga disebut Web Statis, adalah internet pertama dan paling andal pada 1990-an walaupun hanya menawarkan akses ke informasi terbatas dengan sedikit atau tanpa interaksi pengguna.

Web 1.0 tidak memiliki algoritma untuk menyaring halaman internet, yang membuatnya sangat sulit bagi pengguna untuk menemukan informasi yang relevan.

Singkatnya, ini seperti jalan raya satu arah, dengan jalan setapak yang sempit dan pembuatan konten dilakukan oleh beberapa orang terpilih dan informasi sebagian besar berasal dari direktori.

2. Web 2.0 (2005—saat ini)

Kehadiran Web Sosial atau Web 2.0 telah membuat internet jauh lebih interaktif karena kemajuan teknologi web, seperti Javascript, HTML5, CSS3, dan lainnya.

Memungkinkan startup untuk membangun platform web interaktif, misalnya YouTube, Facebook, Wikipedia, dan masih banyak lagi.

Hal itu membuka jalan bagi jaringan sosial dan produksi konten yang dibuat pengguna untuk berkembang, data saat ini bisa didistribusikan dan dibagikan di antara berbagai platform dan aplikasi.

Sebagai informasi, sejumlah inovator web, seperti Jeffrey Zeldman, menjadi pelopor dari seperangkat alat pada era internet yang satu ini.

3. Web 3.0 

Internet 3.0 adalah tahap berikutnya dari evolusi web yang akan membuat internet lebih cerdas atau memproses informasi dengan kecerdasan mirip manusia melalui kekuatan sistem kecerdasan buatan (AI) yang bisa menjalankan program pintar untuk membantu pengguna.

Menurut Tim Berners-Lee, Web Semantik dimaksudkan untuk “secara otomatis” berinteraksi dengan sistem, orang, dan perangkat rumah sehingga pembuatan konten dan proses pengambilan keputusan bakal melibatkan manusia dan mesin.

Hal itu akan memungkinkan pembuatan dan distribusi konten yang sangat disesuaikan secara cerdas langsung ke setiap konsumen internet.

Fitur Utama Web 3.0

Ada empat fitur utama Internet 3.0, dengan penjelasan sebagai berikut.

1. Ubiquity

Ubiquity berarti berada atau punya kapasitas untuk berada di mana-mana, khususnya pada waktu bersamaan.

Terkait hal itu, Web 2.0 memang sudah ada di mana-mana sebab, misalnya, pengguna Facebook bisa langsung mengambil gambar dan membagikannya.

Kemudian menjadi ada di mana-mana lantaran tersedia untuk siapa pun di mana saja mereka berada, sepanjang mereka punya akses ke jejaring media sosial.

Dalam hal ini, Internet 3.0 hanya mengambil langkah lebih jauh dengan membuat internet bisa diakses oleh semua orang di mana dan kapan saja.

Di titik tertentu, perangkat yang terhubung ke internet tidak akan lagi terkonsentrasi pada komputer dan smartphone, selayaknya yang terjadi pada Web 2.0. Hal itu karena teknologi IoT (Internet of Things) akan melahirkan banyak jenis perangkat pintar baru.

2. Semantic Web

Semantik (s) adalah studi mengenai hubungan di antara kata-kata.

Karena itu, menurut Berners-Lee, Semantic Web memungkinkan komputer untuk menganalisis banyak data dari Web, yang mencakup konten, transaksi, dan hubungan di antara orang-orang.

Adapun dalam praktiknya, tampilannya bisa dilihat dari contoh kalimat berikut ini:

  • Saya suka Bitcoin
  • Saya <3 Bitcoin

Sintaksnya barangkali berbeda, tetapi semantiknya hampir sama sebab semantik hanya berhubungan dengan makna atau emosi konten.

Menerapkan semantik di Web akan memungkinkan mesin untuk memecahkan kode makna dan emosi dengan menganalisis data. 

Hal itu akan membuat pengguna internet punya pengalaman yang lebih baik didorong oleh konektivitas data yang ditingkatkan.

3. Artificial Intelligence (AI)

AI, menurut definisi Wikipedia, adalah kecerdasan yang ditunjukkan oleh mesin. Karena mesin Internet 3.0 bisa membaca dan menguraikan makna dan emosi yang disampaikan oleh sekumpulan data, mesin itu menghasilkan mesin yang cerdas.

Walaupun Web 2.0 menyajikan kemampuan yang serupa, tetapi hal ini masih didominasi oleh manusia, yang membuka ruang untuk perilaku korup, misalnya saja ulasan produk yang bias, penilaian yang dicurangi, dan lainnya.

Sebagai contoh, platform ulasan online semacam Trustpilot menyediakan cara bagi konsumen untuk meninjau produk atau layanan apa pun.

Namun, sebuah perusahaan bisa dengan mudah mengumpulkan sekelompok besar orang dan membayar mereka untuk membuat ulasan positif untuk produknya yang tidak layak.

Maka dari itu, internet memerlukan AI untuk mempelajari cara membedakan yang asli dari yang palsu supaya bisa memberikan data yang andal.

Baru-baru ini, sistem AI Google menghapus sekitar 100.000 ulasan negatif dari aplikasi Robinhood dari Play Store setelah bencana perdagangan Gamespot saat mendeteksi upaya manipulasi peringkat yang dimaksudkan untuk menurunkan suara aplikasi secara artifisial.

Ini adalah AI yang beraksi, yang akan segera masuk ke web, memungkinkan blog dan platform online lainnya menyaring data dan menyesuaikannya dengan keinginan setiap pengguna.

Sejalan dengan kemajuan AI, pada akhirnya hal ini akan bisa memberi pengguna data yang disaring dan tidak bias sebaik mungkin.

4. Spatial Web and 3D Graphics

Menurut sejumlah futuris, Internet 3.0 juga disebut sebagai Web Spasial sebab bertujuan untuk mengaburkan batas antara fisik dan digital dengan merevolusi teknologi grafis, membawa dunia virtual tiga dimensi (3D) fokus yang jelas.

Berbeda dari rekan-rekan 2D mereka, grafis 3D membawa tingkat imersi baru tidak hanya dalam aplikasi game futuristik, misalnya Decentraland, tetapi juga sektor lain, seperti real estate, kesehatan, e-commerce, dan masih banyak lagi.